Thursday, December 10, 2020

Ngobrol Santuy Bareng M. Ashfiya Ahmad

 Assalamualaikum wr. wb.

Salam Teh...

            Tahun 2015 akhir merupakan titik tolak seorang Muhammad Ashfiya Ahmad terjun ke dunia teh. Saat itu beliau datang ke sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Teh di Bogor PT. Indoglobal Galang Pamitra untuk belajar mengenai teh. berawal dengan enggan untuk minum teh karean alasan takut diabetes... karena dalam pikiran mas Ashfiya minum teh itu selalu pakai gula seperti yang sudah terbiasa di konsumsi di kampung halamannya di Banjarmasin. Alasan itu ditepis oleh perusahaan trmpat ia belajar dengan dikenalkannya teh teh Premium dan teh Spesial. Senyum lebar keluar dari mulutnya setelah pertamakalinya ia minum teh tanpa gula, ternyata betul minum teh tidak harus dengan gula bahkan lebih enak tanpa gula, setidaknya itu yang ia rasakan setelah minum teh Oolong yang diseduhkan koleganya.

            Tahun 2017 juga adalah tahun yang bersejarah dalam hidupnya dalam dunia teh. Setelah -/+ 2 tahun melajar teh di tahun inilah ia memutuskan untuk mengeluarkan teh dengan Branding miliknya. Teh NUSANTARA lahir dengan berbagai jenis olahan teh yang ia dapat dari berbagai tempat produksi di Indonesia dan juga ada beberapa teh yang ambil dari Luar negeri.

    

                    Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam menyeduh teh menurut Ashfiya: 1. Daun/ Pucuk teh yang bagus. 2. Air untuk menyeduh. 3. Alat seduh yang dipakai. Menurutnya jika kita memperhatikan ke 3 aspek tersebut maka kita tidak hanya akan menikmati nikmatnya seduhan teh tetapi juga kita akan mendapatkan manfaat dari kandungan teh itu sendiri, satu hal yang paling dia suka pada saat menyeduh teh adalah menghirup hasil seduhan ampas teh ïtu refleksing, relexing dan enjoying"menurutnya

            Mas Fiya dengan segala talenta yang dia miliki semoga akan terus mendorong kemajuan teh Indonesia. JAYA TEH INDONESIA.



Friday, December 4, 2020

Ngobrol Santuy bareng Ronald Goenawan

 Assalamualaikum wr. wb.

Salam Teh...

            1.300 Ha bukanlah luasan kebun teh yang sedikit terlebih kesemuanya di kelola dengan ORGANIK. Sungguh luar biasa. Ronald Goenawan memaparkan sertifikaasi Organik yang dimilikinya atas nama kebun PT. Bukit Sari ini dikeluarkan/terdaftar dari 3 Sertifikasi yakni Jepang, Amerika dan Eropa, bukti apa lagi yang diperlukan. Pak Ronald G. juga rajin mengikuti kompetisi kompetisi di luar Negeri dengan membawa Branding milik perusahaannya yaitu Bangkit Wangi. 

            Sertifikasi Organik dan mengikuti kompetisi-kompetisi di luar Negeri ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran Organik kebun tehnya dan seberapa bagus tehnya di luar sana, ini di buktikan denga 3 sertifikasai Organik, juga kompetisi2 yang diikutinya sejak 2015 s/d sekarang ternyata sudah mengantongi 8 penghargaan di Luar Negeri yang sebagian besar adalah dari Teh- teh Singgle Origin dari Bukit Sari. Benar-benar luarrrr biasaaa.... 


            Saya sampai kehabisan kata-kata mendengarnya, betaba hebatnya Teh Indonesia, saya yakin masih banyak teh-teh indonesia yang mampu bersaing di Dunia. Pa Ronal Gunawan dibawah bendera Bukit Sari dengan branding Bangkit Wangi mampu menunjukan kehebatan Teh Indonesia. Yuk yang lainnya kita ikuti jejak pa Ronald Goenawan mengharumkan Teh Indonesia di kancah Internasional. JAYA TEH INDONESIA.

Ngobrol Santuy Bareng Omar Syarif

 Assalamualikum wr. wb.

Salam Teh...

            Belajar... belajar... dan terus belajar, tidak henti hentinya beliau mepelajari teh. "yah... betul teh itu tidak habis-habis dipelajari, selalu menemukan hal yang baru". Omar Syarif yang awal mulanya berbisnis teh dari iseng karena hobi minum teh. sekarang menjadi penghasilan pokoknya di dunia Teh. Seorang consultant yag handal tentunya. Berkebun OK... Produksi HAYU... Jualan.. hehehe itu keahlian saya katanya. Marketing lah yang ia fokuskan dalam usaha teh ini meski tidak jarang orang meminta bantuannya dalam memperbaiki kebun teh mereka.

            Namun meskipun fokus dslsm msrketing bukan berarti beliau tidak berkarya dalam produksi. Di waktu-waktu senggangnya beliau pergunakan untuk memproduksi Special Tea. "tidak banyak produksi saya.... kecil-kecilan" katanya, yang kecil-kecilan ini ternyata sudah banyak penggemarnya, sebut saja salah satunya "Java Honey" wah... ini sudah banyak yang menunggu setiap hasil produksinya, juga yang "kecil-kecilan" ini ternyata sudah nembus Export.... Jepang salah satunya. yang kecil aja begitu bagaimana yang besar pa Omar... mantap.


            Belajar dan berkarya adalah petikan pelajaran yang bagus untuk kita semua, semoga dengan orang-orang seperti Omar Syarif terus belajar dan berkarya semakin harum teh Indonesia ini di kancah Internasional. JAYA TEH INDONESIA.

Ngobrol Santuy Sama Pa Satria Gunawan

 Assalamualaikum.... wr. wb.

Salam Teh

            PETANI Adalah sebuah kata kebanggan bagi Pa Satria Gunawan pemilik House Of Tea ini, ini bermakna bahwa beliau adalah Petani Teh yang sangat dia banggakan, dan diberi kepanjangan Pecinta Teh Asli Negeri Ini.... Beranjak dari meneruskan usaha keluarga miliknya dari turun temurun dan beliau merupakan Generasi ke 3 di keluarganya yang menggeluti dunia Teh. 

            "ini adalah bencana membawa berkah" sahutnya sambil tertawa, kok bisa bencana? ternyata beliau adalah seorang Pilot handal tadinya sebelum masuk ke dunia teh, mungkin disebut bencana karena dia harus meninggalkan keahliannya di bidang penerbangan dan banting stir ke perkebunan, adapun berkah yang dirasakan adalah kesehatan yang diperkirakan sering minum teh, sampai saat ini tidak ada pantangan jenis makanan bagi tubuhnya, berbeda dengan sebelumnya ia pernah diderita sakit keras yang cukup menggetarkan hati keluarganya. Selain itu juga tentunya Teh membawa rezeki yang cukup bagus dalam hidupnya saat ini.



            Semangat dan dedikasinya terhadap Teh Patut kita contoh, Kedai teh kebanggannya House Of Tea Menjadi wadah baginya, selain untuk berbisnis juga untuk mengedukasi yang kebanyakan kaum milenial yang sering nongkrong di kedainya, bahkan hampir setiap malam menjelang tengah malam beliau sering kedatangan para Barista coffee yang baru selesai kerja di kedai miliknya masing-masing, datang ke House Of Tea untuk melepas lelah dengan menikmati Teh-teh seduhan Pa S. Gunawan.

            Terus berkarya Pa Satria Gunawan... semoga bisa mendongkrak sahabat-sahabat teh yang lainnya di seantero jagat. JAYA TEH INDONESIA

Sunday, November 15, 2020

Ngobrol Santuy Bareng Galung

 Assalamualikum Wr. Wb.

Salam teh...

            Sekolah merupakan tempat dimana kita menimba ilmu, ada yang formal ada juga yang tidak formal, seperti yang sekarang ini terejadi dimasa COVID19 sekolah formal terasa jadi sekolah non formal, home schooling katanya. yah begitulah saat ini... Galung Atri adalah salah satu putra bangsa yang mengembangkan usaha teh di Indonesia, beliau juga sekolah mencari ilmu teh, awalnya ia pergi ke Jepang yang terkenal dengan MATCHA nya setelahnya ia pergi ke China yang ternyata menurut beliau di China lebih Srek' dengan hatinya untuk lebih memperdalam ilmu Teh-nya. Dengan Guru yang masih kerabat familynya ia lebih mudah dan bebas untuk mendapatkan kucuran-kucuran ilmu teh disana yang hasilnya ia bawa ke Indonesia dan dipraktekkan dari mulai berkebun, produksi sampai ia eksport, diantaranya ke China dimana ia pernah belajar Teh... Luarrrrr Biasa.


    

        Salah satu program pemerintahan China dalam menjaga kelestarian Teh di Negaranya adalah dengan membekali para petani dengan buku panduan Berkebun Teh, sehingga petani-petani teh tidak asal-asalan dalam membudidayakan teh. Ini mungkin perlu dicontoh oleh kita di Indonesia.

            Semoga saja lebih banyak Galung Atri yang lain di Indonesia, akan lebih kuat lagi Teh Indonesia dan semakin kuat untuk berkompetisi dengan Negara-negara lain. Jaya Teh INDONESIA.



Ngobrol Santuy sam Pa Musthopa

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            42 Tahun bukan waktu yang sebentar tentunya untuk seseorang yang bergelut dibidang yang sama. Ini tidak menjadi sebuah kebosanan bagi Pa Musthopa Syarifudin Fattah beliau menjalaninya dengan suka cita. entah berapa buku yang cukup untuk menceritakan hidupnya dalam dunia teh. 

            Pengalaman yang tidak pernah lupa baginya bahwa suatu hari beliau untuk pertamakalinya pergi ke luar Negeri melakukan pengawalan Tugas Export ke Rusia, saat itu kebetulan baru saja terjadi serangan teroris di Negri itu tentu saja penjagaan yang super ketat, kebetulan sekali salah satu DPO di Negara itu namanya persis sama dengan Pa Mus yang kita kenal ini, ialah Musthopa... terang saja kedatangan Pa Mus di tahan di Bandara diperiksa ini dan itu... setelah beberapa jam menjalani pemeriksaan akhirnya mendapat penjelasan diantaranya dari Kedubes RI di sana dan Trader Teh yang menerima kiriman Teh dari pa Mus ikut memberikan penjelasan bahwa Pa Musthopa yang ini bukan teroris beliau adalah penjual (importir) teh dari Indonesia yang memasok cukup banyak ke Negara Rusia... Alhamdulillah akhirnya dengan keterangan yang jelas Pa Mus bisa beraktifitas seperti yang di jadwalkan.




            Teh Indonesia memang sedang menurun saat ini, ada di deretan ke 7 di dunia yang sebelumnya ke 5, tapi bagi Pa Mus itu bukan berarti kekalahan bagi Teh Indonesia, Beliau menasehati dari sisi siklus kehidupan bahwa hidup itu ada dalam sebuah Rodad Berputar, adakalanya kita diatas adakalanya kita dibawah. Untuk itu kalo saja kita merasa sedang berada dibawah maka paculah kendaraan kita sehingga bisa cepat lagi sampai diatas.

            Bagi Pa Mus, bergaul dengan anak-anak muda adalah sebuah harapan yang tidak henti, karena mereka selalu memikirkan masa depan. Ayo Pa Mus Bimbing anak-anak muda terutama para tongkat estafet di dunia teh supaya teh terus maju dan berkembang. Jaya Teh INDONESIA.

Saturday, November 14, 2020

Ngobrol bareng Yoyoh Sumarni

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            Keberhasilan panen di kebun petani adalah bagaikan impian yang jadi kenyataan, bagaimana tidak? bibit teh yang ditanam dikebun baru mulai belajar produksi/ menghasilkan setelah 3 tahun. Usaha yang keras bagi para petani teh, bagi mereka ini bagian dari hdup mereka jadi sudah terbiasa.

            Bibit Teh menjadi pondasi dalam keberhasilan panen dikemudian hari, perlu di pilih dengan seksama bibit-bibit yang akan ditanam. Yoyoh Sumarni adalah salah satu ahli pembibitan yang berada di Desa Cikawung Girang Kec. Takokak Kab. Cianjur. Beliau mendapat ilmu langsung dari Ayahandanya Pa Barna. dari sinilah keluar bibit-bibit teh yang unggul yang sudah tersebar terjual hampir keseluruh wilayah kebun teh di Indonesia.




            Banyak sekali variant variant bibit teh yang di budidayakan pembibitannya sama Teh Yoyoh ini, baik dari variant assamica maupun sinensis. tentu saja palin terkenal adalah Bibit Teh G7 gencar tersalurkan kemana2, selain G7 teh Yoyoh juga membudidayakan pembibitan Kloon2 yang lain seperti TRI2024, TRI 2025, G5.... juga Variant Sinensis, Oolong 27, OOlong 28, Sughui dan kabarnya dia juga sedang berusaha untuk mengembangkan kloon yang paling sulit yg pernah ia temuai dalam pembibitan, yang insya Allah akan bejerjasama denga ahli teh dari Jepang. wowww... mantap teh yoyoh.

            Semoga segala kesusahan yang ditemui ditemukan jalan keluarnya dengan baik, sehingga bisa menghasilkan bibit-bibit unggulan. semoga berhaasil Teh Yoyoh dan jangan lupa untuk terus berjuang untuk Teh INDONESIA.

Ngobrol santuy bareng Pa Nanang Petani Teh

 

Assalamualaikum wr. Wb.

Salam Teh…

Hulu ke hilir adalah alur laju sebuah usaha, begitu juga dalam dunia teh. Petani adalah posisi yang berada di hulu yang mempunyai peranan yang cukup berat karena dari sinilah awal mula teh bisa kita nikmati dalam cangkir. Mungkin kita tidak ‘ngeuh’ selama kita terlena dengan aroma dan seduhan yang sedang kita seruput sambil menikmati sore hari atau ditengah-tengah kesibukan kita.

                Meskipun sebagian besar petani tidak begitu memahami bahwa yang mereka hasilkan akan benar-benar dinikmati atau bahkan di complaint akan kualitas teh yang dihidangkan, tetapi satu hal yang mereka yakini bahwa dengan merawat teh dengan baik, memperlakukan pohon-pohon teh mereka dengan penuh kasih sayang maka akan menghasilkan kepuasan yang tiada tara… tentunya juga hasil yang berupa ‘çuan’ pun akan diterima dengan maksimal. Pa Nanang diantaranya, beliau yang sudah mencintai teh sejak kecil karena memang hidup di keluarga petani teh.




                Saat ini selain berprofesi sebagai petani teh beliau juga adalah seorang bandar sayur mayur. Dia dikenal sebagai bapaknya petani di kampungnya, tepatnya Kampung Warung Jengjeng Desa Simpan Kec. Takokak Kab. Cianjur. Manakala petani tidak mampu untuk membiayai kebun, pa Nanang selalu siap untuk hadir membantu baik dengan biaya atau bantuan obat-obatan, pupuk bahkan sebagai konsultan bagi para petani. Bertani Teh yang sempat ia ragukan sekarang kembali berkobar semangatnya karena ternyata jika tehnya/pucuk tehnya di petik dengan baik menghasilkan uang yang lebih baik, ini ia temukan setelah bekerjasama dengan Pasir Canar yang mengolah teh-teh Spesial, order pucuk yang berkualitas dihargai setimpal, sehingga hasil dari penjualan pucuk teh segar mampu unutk membiayai kebun dang menambah ‘dapur ngebul’. Besar harapannya semakin bertambah di saat ternyata di luar sana ada yang peduli dengan petani (para pecinta Teh). Donasi Bibit Teh sinensis yang ia terima di periode pertama, dan sekarang akan ia terima di period eke dua seakan  memupuk sebuah harapan baru di kemudian hari akan kesejahteraan PETANI TEH.

                Terus berjuang Pa Nanang dan semua para petani Teh di bumi Indonesia ini. Besok lusa kejayaan teh Indonesia insya Allah kembali, dan kita ikut berjuang untuk itu

Wednesday, November 4, 2020

Ngobrol bareng Bambang Laresolo

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            "Tea Blending adalah seni, diibaratkan menciptakan sebuah lagu... dari berbagai tone yang dirangkai menghasilkan sebuah lagu yang bernada nan indah, begitu juga Tea Blending meracik Teh dengan berbagai macam tisane dan teh yang menghasilkan sebuah produk tea blend yang enak dinikmati" begitu paparannya pa Bambang Muhtar Rusdianto yang akrab dengan panggilan Bambang Laresolo.

            Laresolo itu adalah nama sebuah kedai yang dimilikinya. berangkat dari sebuah kebiasaan minum teh sehari-hari yang menjadikan fashion dalam hidupnya, minum teh menjadi sebuah hobi dan bisnis. Kedai teh Laresolo ini juga didirikan selain untuk mendongkrak usaha pribadinya juga untuk ajang silaturahmi bersama sesama pecinta dan penikmat teh. diantaranya adalah seorang wartawan media yang bernama Marisa berkunjung untuk meliput kedai teh Laresolo, kekaguman Pa Bambang Laresolo terhadap Marisa yang begitu energic dituangkan dalam sebuah racikan Tea Blend dan diberi nama "Lady Marisa Grey". Alhasil Teh racikannya mengantongi juara 1 di ajang kompetisi "KOPERTEH 2020, sebuah ajang kompetisi meracik teh secara online yang pertama kali diadakan di Indonesia, acara ini juga mengangkat Tea Blend karya Pa Bambang Larosolo yang lainnya yaitu "Fragrance of Love" yang menjadi juara dua di event yang sama... Luar biasa.


            Tips Tips beliau dalam meracik teh disampaikan dengan gamblang diantaranya bahwa appereance adalah faktor yang mempengaruhi keindahan, Aroma berperan untuk memikat dan Rasa tentunya sebagai final touch dimana teh dinikmati. Selain  itu juga dalam meracik teh perlu diperhatikan match coloring, jangan bosan-bosan untuk mencoba dan terus mencoba sampai didapat yang diinginkan, dan jangan meremehkan Ilham' yang mana inspirasi dalam meracik teh.

            Semoga semakin banyak para peracik teh di Negeri Indonesia yang kita cintai ini, semakin beragamnya dunia teh harapannya kesejahteraan dari hulu sampai kehilir yang akan mendongkrak gairah duni per-Teh-an di Indonesia. Jaya Teh Indonesia.

Sunday, November 1, 2020

Ngobrol Santuy Bareng Cakra Virajati

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            Boyolali, Lombok, Jakarta atau kota manapun yang ia singgahi tidak pernah menjadi masalah baginya, yang penting terus berkarya. Adalah Cakra Virajati, akhir-akhir ini banyak dikenal kaum melinial terutama yang bergelut di bidang Teh. Beliau seorang pecinta teh produk Indonesia produk Negeri yang sangat ia cintai. Kecintaannya terhadap teh pertama kali ia tumpahkan dalam usaha pertamanya dalam teh dengan membuat Kedai teh bernama Dialog di Lombok. kedai ini menjual berbagai macam teh wangi dengan beraneka merek, itu yang menjadi menarik perhatian para konsumennya, selain beraneka macam brand dari teh wangi itu juga merek-merek itu mengingatkan teman-temannya yang merantau disana akan teh-teh yang biasa dikonsumsi di kampung halamannya.

            Tugas Kerja yang dipindahkan ke Jakarta mengiringi pengetahuannya terhadap teh, di sanalah ia mulai mengenal teh special, kagum mas Cakra ini melihat betapa luasnya dunia Teh, ternyata selain teh-teh yang biasa ia konsumsi sehari-hari ada juga teh special yang rasanya membandingi dengan harganya... meski demikian beliau berpendapat tidak ada teh yang tidak enak selama itu dikelola dengan benar.

    

            Winner Tea Mixology 2019 yang diadakan oleh AISTea di event SIAL Interfood adalah salah satu dari sederetan prestasinya di dunia teh, menjadi bekal bagi seorang Cakra Virajati untuk memberikan edukasi teh kepada teman-temannya hal lain yang mendorong ini juga adalah keprihatinannya terhadap orang-orang yang berada di Hulu usaha Teh. Petani, pekerja kasar, upah-upah mereka yang jauh dibawah standar menjadi sebuah api besar dalam tubuhnya, ingin sekali mendongkrak kesejahteraan secara merata dalam usaha teh bagi semua orang yang ada didalamnya dari hulu sampai ke hilir.

            Hari Sumpah pemuda 28 November 2020 bertepatan dengan ngobrol santuynya bersama Program Teh Untuk Petani, Cakra Virajati Mengajak kepada para pemuda-pemudi Indonesia untuk selalu bersatu meneruskan perjuangan di bagiannya/profesinya masing-masing, ia mengingatkan "Minumlah Teh Indonesia". Terima kasih mas Cakra semoga kita semua selalu ada dalam lindungan Tuhan YME.  Salam teh dan Salam Cinta Indonesia.



Ngobrol Santuy bareng Kang. H. Egi AK

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            Pasir Canar merupakan sebuah usaha yang belum begitu besar di dunia teh, Trader teh baik special maupun Reguler, menjual mesin-mesin Teh besar maupun mini dan Tea consultant... itulah yang digeluti oleh Pasir Canar saat ini. Perusahaan ini merupakan sebuah usaha keluarga dari keluarga H. Muhammad Oero (Alm.). H. Egi Abdul Kudus adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara (Hj. Meymey Maisyaroh Hamidah, H. Egi Abdul Kudus, H Ferri Kurnia, Eva (Alm.), Evi (Alm.), Leo Nugraha) dari pasangan H. Muhammad Oero (Alm.) dan Hj. Yennie Resmiyani (Alm.), beliau merupakan salah satu Founder Pasir Canar. 

            Pada Tahun 2005 adalah titik tolak berdirinya Pasir Canar yang pada waktu itu belum tercetus sebuah nama secara resmi. Memuali membuka lahan denga ditanamai palawija, kayu sengon, jagung hybrida. kemudian tercetus sebuah nama Mekar Tani Mandiri, sebuah usaha yang mengayomi para petani yang masih dalam ikatan keluarga. nama Mekar Tani Mandiri ini akhirnya diresmikan oleh Camat Takokak di tahun 2008, dengan sebuah ceremony yang sederhana ditandai denga penanaman kayu sengon Albasia.



            Seiring berjalannya waktu pada tahun 2015 Pasir Canar Akhirnya dikukuhkan sebagai nama usaha keluarga di tandai denga penanaman pohon Camelia Sinensis Var. Sinensis di Blok Pasir Canar. Nama Pasir Canar itu diambil dari nama tempat dimana Pabrik Pengolahan Teh Special berdiri milik Pasir Canar. Kemudian pada tahun 2017 Pasir Canar Sah didaftarkan dengan Kedudukan hukum sebagai CV. Pasir Canar.

            Semoga kehadiran CV. Pasir Canar ditengah-tengan rimbunya usaha teh di Indonesia, ikut meramaikan meningkatkan dan menjadi salah satu bagian yang menguatkan Teh Indonesia. Jaya Pasir Canar Jaya Teh Indonesia.


Ngobrol santuy bareng Ratna Somantri

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...
            Ratna Somantri dikenal di dunia teh dengan berbagai profesinya, itu semua dia jalani karena kecintaannya terhadap teh. Seorang Tea expert, Tea Blender, juga sebagai Founder di Indonesian Tea Institute, beliau juga sebagai Head Marketing di Dewan Teh Indonesia (Indonesian Tea Board), belum lagi yang lain-lainnya. Karena senangnya dengan Teh Ratna Somantri tidak jarang mengeluarkan biaya pribadinya dalam berjalan-jalan menelusuri tempat-tempat dimana kebun teh berada baik yang skala kecil (UKM) ataupun yang bersekala besar seperti PTPN atau PBS (Perkebunan Besar Swasta). demi menimba ilmu Teh dan membina bagi orang-orang yang membutuhkan. Luar biasa.
            Diantara sederetan profesinya itu yang paling menarik bagi kami adalah Indonesian Tea Institute yang mana beliau adalah salah satu foundernya. Sebuah sekolah TEH di Indonesia mungkin ini yang pertama. Setelah sedikit di korek mengenai ini ternyata sebuah harapan besar didalamnya, meskipun saat ini belum mempunyai bangunan sendiri masih bersama-sama dengan ABCD Coffee di Jakarta, tapi sekolah ini ternyata sudah berjalan dengan mengadakan kelas-kelas Edukasi mengenai teh. Ada kelas mengenai Basic Tea Knowladge, Tea Blending, Dll.


            Terima Kasih Bu Ratna Somantri atas waktunya untuk sharing sambil ngobrol santuy bersama kami. Ngobrol santuy kami merupakan Road Show menuju Program "Teh Untuk Petani" sebuah program yang kami adakan untuk pemberian bibit teh Camelia Sinensis Var. Sinensis untuk petani secara geratis.
            Semoga Semakin banyak Ratna Somantri yang bermunculan di Indonesia ini, semakin banyak orang yang peduli semakin besar kekuatan Teh Indonesia untuk menuju Kejayaan Teh Indonesia.

Friday, October 23, 2020

Ngobrol bareng Redha Taufik Adrias dari Sila Tea House

 Salam Teh...

            Ngobrol seru-seruan di Instagram Live merupakan rentetan event Road Show menuju "Teh Untuk Petani Sesion 2", seperti yang di bahas di artikel sebelumnya Program ini merupakan donasi berupa Bibit Teh Camelia Sinensis Var. Sinensis yang sejauh ini variant tesebut di kenal didatangkan dari negara tetangga Taiwan.

            Mas Redha sapaan akrabnya, memaparkan Sila Tea House bersama Sila Team yang terdiri dari teman-teman sila mengapa dan apa tujuan mereka mendonasikan bibit Camelia Sinensisi var. Sinensis untuk petani. Lahirnya program ini diawali dengan memperingati Hari Pohon sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 November. selain itu juga mas Redha mencetuskan ini dengan alasan untuk menunjukan kepeduliannya orang-orang yang bergerak dihilir terhadap para petani yang berada dihulu. Alasan lain adalah untuk mengedukasi terutama teman Sila yang berada di Hilir usaha teh, consumen teh yang mencintai teh maupun yang baru tertarik terhadap teh mengenai apa yang terjadi/ aktifitas apa saja yang menjadi perjalanan Teh dari pucuk sampai ke Cangkir.

    

               Luar Biasa.....  Program yang menginspirasi bagi Pasir Canar sebagai penyalur donasi bibit Camelia Sinensis Var. Sinensis kepada petani petani binaan Pabrik Teh Pasir Canar tepatnya petani yang berdomisili di Desa Simpang Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur. Pada Tahun ini Pasir Canar bekerja sama dengan Cianjur Tea Lovers untuk meneruskan program pertama yang di inspirasi oleh Sila Tea House tersebut.

                Mudah-mudahan dengan adanya program ini akan membantu petani-petani yang bergerak di hulu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya petani-petani teh, sehingga berkembang dan atau lahir petani-petani yang unggul di negeri tercinta Indonesia ini. Amiiinnn



Saturday, October 17, 2020

Teh Untuk Petani Sesion 2

 Salam Teh…

Assalamualaikum Wr. Wb…. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani… Amin

Program Charity yang di latarbelakangi moto Pasir Canar “Mari Kita Tingkatkan Kualitas Petani Teh Indonesia” adalah sebuah upaya untuk meningkatkan gairah dunia teh di Indonesia yang mana Pasir Canar banyak bergerak di bagian hulu berinisiatif untuk membantu petani sebagai pondasi usaha teh. Dengan harapan, dengan diperkuatnya pondasi akan memberikan kontribusi dalam pengolahan teh dengan memberikan pucuk teh berkualitas. Program ini di Inspirasi Oleh Sila “Indonesian Artisan Tea” yang melakukan program charity pertama di tahun 2020, yang mana program Sila tersebut dimulai penggalangan dananya dari tahun 2019  dengan program “one cup one tree” dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 November.

Tahun ini adalah Sesion 2 yang diselenggarakan oleh Komunitas Cianjur Tea Lovers bekerja sama denga Pasir Canar dan Sila Indonesian Artisan Tea. Program ini berupa Pemberian Bibit Camelia Sinensis Variant Sinensis untuk petani secara geratis. Di pilihnya Variant Sinensis ada beberapa alasan, diantaranya Variant Sinensis ini bernilai jual tinggi dibandingkan denga Variant Assamica meskipun kapasitas produksinya Var. Sinensis hanya setengahnya dari Var. Assamica. Di asumsikan dengan kebun yang luasannya hanya sedikit tapi bisa menghasilkan yang cukup bagi para petani. Adapun alasan kenapa didonasikan di Petani binaan Pasir Canar karena Kami akan membina dan mengedukasi petani-petani tersebut dari mulai penanaman hingga panen dan membeli hasil panennya.



Semua Tea Lovers yang ingin berkontribusi dalam Program ini Bisa dengan berbagai cara, diantaranya dengan menghubungi kami di contac person : Ferri Kurnia ~ 0812 2117 313, dengan mendonasikan 1 pohon Rp. 2.000,- sudah sangat membantu, ingat 1 pohon sangat berarti buat petani. atau teman-teman semua ikut mendukung dengan cara mengkonsumsi/ meminum teh teh Produksi Indonesia merek/ branding apapun, dengan mengkonsumsi teh Indonesia berarti sudah ikut melancarkan marketing Teh Indonesia.

Terselenggaranya Program Charity ini tidak lepas dari dukungan-dukungan Tea Lovers, pengusaha-pengusaha teh, Panitia penyelenggara “Cianjur Tea Lovers Community”, Tea Anthusiast, Tea expert, dan kawan- yang lainnya. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala Dukungannya. Semoga Teh Indonesia kembali menjadi Raja di Negeri sendiri dan menjadi Idola di Dunia… Amiiiinnn

Wednesday, September 30, 2020

1 CUP 1 TREE, PERLAKUAN CENTRING PERTAMA

 Assalamualaikum semuanyaa

Salam penikmat teh

Pada tanggal 1 maret 2020 Pasir Canar  kedatangan Sila team dan para pecinta teh dari Bandung dan Bogor, Sila team dan kawan kawan memberikan donasi kepada para pekebun teh yang ada di Cianjur. Didonasikan sebanyak 10.000 bibit teh ( camelia sinensis variant sinensis ) diberikan kepada 5 orang petani untuk 1 hektare lahan perkebunan.


 


 Sila team dan kawan kawan mengumpulkan donasi dengan Gerakan 1 cup 1 tree di kedai kedai teh mereka . Dalam 1 cup teh mereka menyisihkan uang 2.000 rupiah untuk satu bibit teh. Hal ini untuk memajukan perindustrian teh dan meningkatkan citra teh demi kesejahteraan petani teh Indonesia.




Setelah lima bulan ditanam, benih teh diperlakuan pembentukan centring pertama, apa itu centring pertama? centring pertama adalah pembentukan pohon teh yang telah ditanam dilapangan selama 5 bulan dengan cara  dipangkas setinggi 20 cm dari permukaan tanah. Selanjutnya selama 3 bulan sekali naik 5 cm untuk pemangkasannya sampai ketinggian yang diinginkan, biasanya 70 cm untuk bidang petik pertama.




Friday, February 28, 2020

Teh... Alami, Seni dan Nikmati. Part II

Seni…
Apa hubungannya seni dengan teh? Kira-kira seni menurut penulis adalah suatu tindakan tidak baku hasil dari reaksi atas apa yang dilihat dan dirasakan yang diekspresikan/ dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Didalam sebuah pekerjaan saat kita melihat dan merasakan suatu obyek yang tidak berjalan seperti biasanya maka perlu di ekspresikan jurus-jurus seni… dilihat, dirasakan dan diekspresikan bagaimana sesuatu yang tidak berjalan seperti biasanya supaya tetap menjadi hasil akhir yang kurang lebih sama.

Kebun Teh… dalam tanaman maka ketergantungan akan cuaca sangat berpengaruh. Hujan atau kemarau (daerah tropis) misalnya, saat musim hujan maka pertumbuhan lebih cepat dan lebih banyak hasil pucuknya, saat kemarau pertumbuhan lebih lambat dan hasil pucuk lebih sedikit. Tidak haya itu pengaruh hujan dan kemarau juga berpengaruh terhadap kualitas dari pucuk yang dihasilkan, musim hujan kadar air banyak kualitas menurun, kemarau kadar air sedikit kualitas meningkat. Kenapa coba??? Soal kenapa penulis belum bisa menjelaskan karena berhubungan dengan penelitian… tapi yang kita bahas adalah Seni nya menyikapi hal tersebut, bagai mana caranya hasil petik supaya bisa mencapai target kualitas dan kuantitas yang diinginkan. Banyak sekali perlakuan/ tindakan yang bisa diambil dan tidak harus diterpkan semuanya tetapi tindakan tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi… Tindakan tersebut diantaranya; penyiangan/ pembuangan gulama, pengupasan (kupas ringan, kupas sedang atau kupas berat), pola petik, rotasi petik, pengobatan, pemupukan dls. Tindakan apa yang harus dilakukan? Keluarkanlah Jurus Seni merawat kebun.

Pengolahan… seni apa yang ada disini? Bahan baku yang datang dari kebun bisa diolah menjadi teh apa saja yang kita inginkan, Seni pengolahanlah yang akan mengatur diproduksi jadi teh apa yang paling cocok untuk setiap kualitas dan kuantitas pucuk teh. Oksidasi Enzimatis adalah patokan dalam mengarahkan seni pengolahan karena dalam pengolahan dasarnya adalah teh tersebut akan diolah tanpa proses oksidasi enzimatis, proses oksidasi enzimatis penuh atau semi oksidasi enzimatis. Contoh Teh Hijau adalah hasil olahan teh tanpa proses oksidasi enzimatis, teh merah dengan proses oksidasi enzimatis penuh, teh kuning dengan proses semi oksidasi enzimatis. Perlakuan pengolahan tersebut biasanya sudah dibakukan oleh setiap pengolah di pabrik, yang memerlukan Jurus Seni adalah terkadang sesuatu tidak sesuai/ berjalan seperti biasanya, misalnya kualitas petikan pucuk yang tidak sesuai dengan standar, lagi-lagi cuaca… cuaca pemetikan saat hujan pucuk datang kepabrik dalam keadan basah, mesin yang bermasalah, listrik mati, belum lagi permintaan market yang berubah-ubah, dls. Nah disitulah kita ditantang untuk mengeluarkan Jurus Seni Pengolahan.

Marketing… Sang ujung tombak. Dibagian ini juga tidak lepas dari jurus seni, tentunya bukan seni beladiri… tapi seni meng-Uang-kan, merupakan tantangan akhir dalam usaha dimana kita di haruskan merubah Teh menjadi uang. Teh produksi yang kita buat sehebat apapun, seenak apapun sebagus apapun belum tentu bisa menjadi uang jika tidak sesuai dengan apa yang dicari oleh para pembeli… Sang Raja. Mesikpun begitu sebagai tenaga marketing harus mengupayakan teh yang sudah diproduksi tentunya sudah mengeluarkan sejumlah biaya harus bisa terjual. Yang harus dipahami dalam marketing untuk bisa mengeluarkan jurus seni marketing adalah mengkolaburasikan dari hulu ke hilir. Memahami apa yang diminta pembeli, mampu menyampaikan permintaan kepada pengolahan dan juga memahami pola perawatan teh, untuk bisa bercerita dari segi mana teh yang dimiliki supaya bisa menarik pembeli. Yang paling penting bukan hanya menjual tetapi menjual dengan tidak rugi. Bagai mana caranya??? Keluarkanlah Jurus seni Marketing.

Seni dalam teh juga hadir dalam cara menyeduh atau menyajikan teh pada saat akan dikonsumsi. Di Indonesia sendiri ada beberapa cara yang kebanyakan adalah hasil dari kebiasaan minum teh sehari-hari, atau juga prosesi/ ceremonial penyajian teh. Di Jawa Barat misalnya, minum teh praktis yang biasa dilakukan masyarakat dengan cara menyeduh teh merah atau caocuy (teh yang digosongkan) dimasukan kedalam poci yang kemudian diseduh dengan air panas (terkadang mendidih) dan tehnya dibiarkan terus didalam poci sampai air teh habis dikonsumsi, atau di Keraton Jogjakarta dimana ada waktu khusus untuk minum teh yang disebut ‘Patehan’ yang lebih ceremonial karena disajikan khusus untuk keluarga kerajaan atau sajian kepada tamu kerajaan. Di Negara lain juga tentunya mempunyai cara-cara tersendiri dalam menyajkan teh, di Jepang, Cina, India, Srilanka dll. Yang mana setiap penyajian teh mempunyai seni tersendiri berkaitan dengan kebiasaan dan keinginan. Bagaimana caranya untuk menikmati Teh, keluarkanlah jurus seni menyeduh teh….
Karena Teh itu Alami, Seni dan Nikmati.

Kondisi & Prospek Bisnis Teh Hijau Rakyat

 Assalamualaikum wr wb Salam Teh...           Dies Natalis PPTK Gamboeng ke 50... Selamat dan sukses selalu. Kali ini diwarnai dengan webina...