Monday, August 29, 2022

Teh Prawatasari

Assalamualaikum wr. wb

Salam Teh...

            “Nyieun Teh mah bebas fer... nupentingmah jadi duit!”, terngiang Alm. Bapak (H. Muhammad Oero) memberikan petuah dalam pengolahan teh, kalo dalam bahasa indonesia begini “Membeuat teh itu bebas fer... yang penting jadi uang!”. Waktu itu jujur aja ga faham arti dan maksud kata-kata itu, baru sekarang jadi ngerti hehehe lambat emang saya untuk memahami ini.



            Ada sebuah film animasi berjudul ‘Ratatouille’ dengan semboyannya “everyone Can Cook” menggambarkan seekor tikus yang mampu untuk memasak yang mana tikus adalah binatang yang sangat bertentangan dengan dunuia komersil makanan, saya rasa itu hanyalah gambaran bahwa tidak ada batasan siapa yang memproduksi selama mengikuti standar yang ada. Begitu juga dalam pengolahan TEH siapa saja bisa mengolah pucuk teh menjadi teh kering yang siap disajikan selama mengikuti standar pengolahan yang ada. Dalam hal ini (pengolahan Teh) dibagi menjadi 3 cara pengolahan yaitu NON OKSIDASI, SEMI OKSIDASI dan FULL OKSIDASI. Bagaimana caranya dari 3 pengolahan tersebut di praktekan TERSERAH sang Pengolah... jadi itu arti dari BEBAS. Sedangkan untuk kategori Jadi Uang... nah ini tantangan berikutnya, bagaimana caranya supaya apa yang kita produksi bisa dijual dan bisa merayu lidah para peminum teh.



            Pasir Canar memiliki hasil produksi yang rutin di produksi diantaranya Jugala Green Heart (Teh Hijau Sinensis), Canar Golden Snail (Teh Kuning Sinensis), Java Spirit (Teh Merah Sinensis), Teh Simpang (Semi Oksidasi Sinensis), Green Long Tea (Teh Hijau Assamica) dan Crimson Beauty (Teh Merah Assamica). Selain itu juga ada beberapa produk yang Special Editions artinya di produksi secara terbatas diantaranya: Teh Prawatasari (Silver Needle Red Tea), Typsy Tips (Sinensis White Tea), White Peony (Bai Mu Dan), Coddle Fragrant (Sinensis Full Oxidations), Teh Gepeng (Pressed Sinensis Tea/ Tea Cake), Pamanah Rasa (Teh Wangi Sinensis aroma Nangka), Mawar Berduri (Teh Wangi Sinensis aroma Durian) dan Mori Tea (Blended Red Tea). Wahhh banyak juga ternyata.... Alhamdulillah.



            Kali ini saya akan sedikit menjelaskan salah satu dari produk yaitu TEH PRAWATASARI. Teh dengan pengolahan full oksidasi ini memiliki kualitas petikan P+1 dari bahan baku Camelia Sinensis Var. Assamica, pucuk yang dipetik adalah pucuk yang menjelang matang, pucuk dibawah pekonya sudah terbuka tapi masih menunjuk langit belum menengadah, penyerapan fotositesis setelah pucuk dipetikpun dilakukan, dengan kapasitas kami yang masih sedikit -/+ 1-2 kg pucuk basah kami beber/ wiwir diatas nyiru/ nampan anyaman bambu secukupnya, kemudian kami tiup/ diangin-anginkan sampai cukup layu untuk di gulung/ rolling, proses penggulungan/ rolling pada Teh Prawatasari sama keperluannya seperti pengolahan teh-teh lainnya yaitu untuk membentuk pucuk terbuka menjadi menggulung dan mememarkan pucuk tehnya. Oksidasi Enzymatis adalah tahapan berikutnya, untuk sampai ke matang oksidasi memerlukan waktu 6-12 jam. Tahap akhir sebelum sortasi yang diikuti pengemasan adalah pengeringan akhir dengan menggunakan mesin Blow Dryer yang mesin ini di ciptakan oleh Alm. H. Muhammad Oero.

            Sweet after taste sangat terasa di teh Prawatasari, vegetal, medium astringent yang dipadukan dalam seruputan teh Prawatasari menyuguhkan Sensasional kenikmatan meminum teh berbahan baku assamica. Kuantitas produksi yang sangat terbatas ini membuat teh ini digolongkan ke Special Editions di Pasir Canar. Biasanya konsumen ordernya inden, tapi jangan kuatir meski stock seringkali kosong kami selalu siap mengolah bagi konsumen yang mau bersabar. Tengkiw

JAYA TEH INDONESIA

Kondisi & Prospek Bisnis Teh Hijau Rakyat

 Assalamualaikum wr wb Salam Teh...           Dies Natalis PPTK Gamboeng ke 50... Selamat dan sukses selalu. Kali ini diwarnai dengan webina...