Sunday, November 15, 2020

Ngobrol Santuy Bareng Galung

 Assalamualikum Wr. Wb.

Salam teh...

            Sekolah merupakan tempat dimana kita menimba ilmu, ada yang formal ada juga yang tidak formal, seperti yang sekarang ini terejadi dimasa COVID19 sekolah formal terasa jadi sekolah non formal, home schooling katanya. yah begitulah saat ini... Galung Atri adalah salah satu putra bangsa yang mengembangkan usaha teh di Indonesia, beliau juga sekolah mencari ilmu teh, awalnya ia pergi ke Jepang yang terkenal dengan MATCHA nya setelahnya ia pergi ke China yang ternyata menurut beliau di China lebih Srek' dengan hatinya untuk lebih memperdalam ilmu Teh-nya. Dengan Guru yang masih kerabat familynya ia lebih mudah dan bebas untuk mendapatkan kucuran-kucuran ilmu teh disana yang hasilnya ia bawa ke Indonesia dan dipraktekkan dari mulai berkebun, produksi sampai ia eksport, diantaranya ke China dimana ia pernah belajar Teh... Luarrrrr Biasa.


    

        Salah satu program pemerintahan China dalam menjaga kelestarian Teh di Negaranya adalah dengan membekali para petani dengan buku panduan Berkebun Teh, sehingga petani-petani teh tidak asal-asalan dalam membudidayakan teh. Ini mungkin perlu dicontoh oleh kita di Indonesia.

            Semoga saja lebih banyak Galung Atri yang lain di Indonesia, akan lebih kuat lagi Teh Indonesia dan semakin kuat untuk berkompetisi dengan Negara-negara lain. Jaya Teh INDONESIA.



Ngobrol Santuy sam Pa Musthopa

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            42 Tahun bukan waktu yang sebentar tentunya untuk seseorang yang bergelut dibidang yang sama. Ini tidak menjadi sebuah kebosanan bagi Pa Musthopa Syarifudin Fattah beliau menjalaninya dengan suka cita. entah berapa buku yang cukup untuk menceritakan hidupnya dalam dunia teh. 

            Pengalaman yang tidak pernah lupa baginya bahwa suatu hari beliau untuk pertamakalinya pergi ke luar Negeri melakukan pengawalan Tugas Export ke Rusia, saat itu kebetulan baru saja terjadi serangan teroris di Negri itu tentu saja penjagaan yang super ketat, kebetulan sekali salah satu DPO di Negara itu namanya persis sama dengan Pa Mus yang kita kenal ini, ialah Musthopa... terang saja kedatangan Pa Mus di tahan di Bandara diperiksa ini dan itu... setelah beberapa jam menjalani pemeriksaan akhirnya mendapat penjelasan diantaranya dari Kedubes RI di sana dan Trader Teh yang menerima kiriman Teh dari pa Mus ikut memberikan penjelasan bahwa Pa Musthopa yang ini bukan teroris beliau adalah penjual (importir) teh dari Indonesia yang memasok cukup banyak ke Negara Rusia... Alhamdulillah akhirnya dengan keterangan yang jelas Pa Mus bisa beraktifitas seperti yang di jadwalkan.




            Teh Indonesia memang sedang menurun saat ini, ada di deretan ke 7 di dunia yang sebelumnya ke 5, tapi bagi Pa Mus itu bukan berarti kekalahan bagi Teh Indonesia, Beliau menasehati dari sisi siklus kehidupan bahwa hidup itu ada dalam sebuah Rodad Berputar, adakalanya kita diatas adakalanya kita dibawah. Untuk itu kalo saja kita merasa sedang berada dibawah maka paculah kendaraan kita sehingga bisa cepat lagi sampai diatas.

            Bagi Pa Mus, bergaul dengan anak-anak muda adalah sebuah harapan yang tidak henti, karena mereka selalu memikirkan masa depan. Ayo Pa Mus Bimbing anak-anak muda terutama para tongkat estafet di dunia teh supaya teh terus maju dan berkembang. Jaya Teh INDONESIA.

Saturday, November 14, 2020

Ngobrol bareng Yoyoh Sumarni

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            Keberhasilan panen di kebun petani adalah bagaikan impian yang jadi kenyataan, bagaimana tidak? bibit teh yang ditanam dikebun baru mulai belajar produksi/ menghasilkan setelah 3 tahun. Usaha yang keras bagi para petani teh, bagi mereka ini bagian dari hdup mereka jadi sudah terbiasa.

            Bibit Teh menjadi pondasi dalam keberhasilan panen dikemudian hari, perlu di pilih dengan seksama bibit-bibit yang akan ditanam. Yoyoh Sumarni adalah salah satu ahli pembibitan yang berada di Desa Cikawung Girang Kec. Takokak Kab. Cianjur. Beliau mendapat ilmu langsung dari Ayahandanya Pa Barna. dari sinilah keluar bibit-bibit teh yang unggul yang sudah tersebar terjual hampir keseluruh wilayah kebun teh di Indonesia.




            Banyak sekali variant variant bibit teh yang di budidayakan pembibitannya sama Teh Yoyoh ini, baik dari variant assamica maupun sinensis. tentu saja palin terkenal adalah Bibit Teh G7 gencar tersalurkan kemana2, selain G7 teh Yoyoh juga membudidayakan pembibitan Kloon2 yang lain seperti TRI2024, TRI 2025, G5.... juga Variant Sinensis, Oolong 27, OOlong 28, Sughui dan kabarnya dia juga sedang berusaha untuk mengembangkan kloon yang paling sulit yg pernah ia temuai dalam pembibitan, yang insya Allah akan bejerjasama denga ahli teh dari Jepang. wowww... mantap teh yoyoh.

            Semoga segala kesusahan yang ditemui ditemukan jalan keluarnya dengan baik, sehingga bisa menghasilkan bibit-bibit unggulan. semoga berhaasil Teh Yoyoh dan jangan lupa untuk terus berjuang untuk Teh INDONESIA.

Ngobrol santuy bareng Pa Nanang Petani Teh

 

Assalamualaikum wr. Wb.

Salam Teh…

Hulu ke hilir adalah alur laju sebuah usaha, begitu juga dalam dunia teh. Petani adalah posisi yang berada di hulu yang mempunyai peranan yang cukup berat karena dari sinilah awal mula teh bisa kita nikmati dalam cangkir. Mungkin kita tidak ‘ngeuh’ selama kita terlena dengan aroma dan seduhan yang sedang kita seruput sambil menikmati sore hari atau ditengah-tengah kesibukan kita.

                Meskipun sebagian besar petani tidak begitu memahami bahwa yang mereka hasilkan akan benar-benar dinikmati atau bahkan di complaint akan kualitas teh yang dihidangkan, tetapi satu hal yang mereka yakini bahwa dengan merawat teh dengan baik, memperlakukan pohon-pohon teh mereka dengan penuh kasih sayang maka akan menghasilkan kepuasan yang tiada tara… tentunya juga hasil yang berupa ‘çuan’ pun akan diterima dengan maksimal. Pa Nanang diantaranya, beliau yang sudah mencintai teh sejak kecil karena memang hidup di keluarga petani teh.




                Saat ini selain berprofesi sebagai petani teh beliau juga adalah seorang bandar sayur mayur. Dia dikenal sebagai bapaknya petani di kampungnya, tepatnya Kampung Warung Jengjeng Desa Simpan Kec. Takokak Kab. Cianjur. Manakala petani tidak mampu untuk membiayai kebun, pa Nanang selalu siap untuk hadir membantu baik dengan biaya atau bantuan obat-obatan, pupuk bahkan sebagai konsultan bagi para petani. Bertani Teh yang sempat ia ragukan sekarang kembali berkobar semangatnya karena ternyata jika tehnya/pucuk tehnya di petik dengan baik menghasilkan uang yang lebih baik, ini ia temukan setelah bekerjasama dengan Pasir Canar yang mengolah teh-teh Spesial, order pucuk yang berkualitas dihargai setimpal, sehingga hasil dari penjualan pucuk teh segar mampu unutk membiayai kebun dang menambah ‘dapur ngebul’. Besar harapannya semakin bertambah di saat ternyata di luar sana ada yang peduli dengan petani (para pecinta Teh). Donasi Bibit Teh sinensis yang ia terima di periode pertama, dan sekarang akan ia terima di period eke dua seakan  memupuk sebuah harapan baru di kemudian hari akan kesejahteraan PETANI TEH.

                Terus berjuang Pa Nanang dan semua para petani Teh di bumi Indonesia ini. Besok lusa kejayaan teh Indonesia insya Allah kembali, dan kita ikut berjuang untuk itu

Wednesday, November 4, 2020

Ngobrol bareng Bambang Laresolo

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            "Tea Blending adalah seni, diibaratkan menciptakan sebuah lagu... dari berbagai tone yang dirangkai menghasilkan sebuah lagu yang bernada nan indah, begitu juga Tea Blending meracik Teh dengan berbagai macam tisane dan teh yang menghasilkan sebuah produk tea blend yang enak dinikmati" begitu paparannya pa Bambang Muhtar Rusdianto yang akrab dengan panggilan Bambang Laresolo.

            Laresolo itu adalah nama sebuah kedai yang dimilikinya. berangkat dari sebuah kebiasaan minum teh sehari-hari yang menjadikan fashion dalam hidupnya, minum teh menjadi sebuah hobi dan bisnis. Kedai teh Laresolo ini juga didirikan selain untuk mendongkrak usaha pribadinya juga untuk ajang silaturahmi bersama sesama pecinta dan penikmat teh. diantaranya adalah seorang wartawan media yang bernama Marisa berkunjung untuk meliput kedai teh Laresolo, kekaguman Pa Bambang Laresolo terhadap Marisa yang begitu energic dituangkan dalam sebuah racikan Tea Blend dan diberi nama "Lady Marisa Grey". Alhasil Teh racikannya mengantongi juara 1 di ajang kompetisi "KOPERTEH 2020, sebuah ajang kompetisi meracik teh secara online yang pertama kali diadakan di Indonesia, acara ini juga mengangkat Tea Blend karya Pa Bambang Larosolo yang lainnya yaitu "Fragrance of Love" yang menjadi juara dua di event yang sama... Luar biasa.


            Tips Tips beliau dalam meracik teh disampaikan dengan gamblang diantaranya bahwa appereance adalah faktor yang mempengaruhi keindahan, Aroma berperan untuk memikat dan Rasa tentunya sebagai final touch dimana teh dinikmati. Selain  itu juga dalam meracik teh perlu diperhatikan match coloring, jangan bosan-bosan untuk mencoba dan terus mencoba sampai didapat yang diinginkan, dan jangan meremehkan Ilham' yang mana inspirasi dalam meracik teh.

            Semoga semakin banyak para peracik teh di Negeri Indonesia yang kita cintai ini, semakin beragamnya dunia teh harapannya kesejahteraan dari hulu sampai kehilir yang akan mendongkrak gairah duni per-Teh-an di Indonesia. Jaya Teh Indonesia.

Sunday, November 1, 2020

Ngobrol Santuy Bareng Cakra Virajati

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            Boyolali, Lombok, Jakarta atau kota manapun yang ia singgahi tidak pernah menjadi masalah baginya, yang penting terus berkarya. Adalah Cakra Virajati, akhir-akhir ini banyak dikenal kaum melinial terutama yang bergelut di bidang Teh. Beliau seorang pecinta teh produk Indonesia produk Negeri yang sangat ia cintai. Kecintaannya terhadap teh pertama kali ia tumpahkan dalam usaha pertamanya dalam teh dengan membuat Kedai teh bernama Dialog di Lombok. kedai ini menjual berbagai macam teh wangi dengan beraneka merek, itu yang menjadi menarik perhatian para konsumennya, selain beraneka macam brand dari teh wangi itu juga merek-merek itu mengingatkan teman-temannya yang merantau disana akan teh-teh yang biasa dikonsumsi di kampung halamannya.

            Tugas Kerja yang dipindahkan ke Jakarta mengiringi pengetahuannya terhadap teh, di sanalah ia mulai mengenal teh special, kagum mas Cakra ini melihat betapa luasnya dunia Teh, ternyata selain teh-teh yang biasa ia konsumsi sehari-hari ada juga teh special yang rasanya membandingi dengan harganya... meski demikian beliau berpendapat tidak ada teh yang tidak enak selama itu dikelola dengan benar.

    

            Winner Tea Mixology 2019 yang diadakan oleh AISTea di event SIAL Interfood adalah salah satu dari sederetan prestasinya di dunia teh, menjadi bekal bagi seorang Cakra Virajati untuk memberikan edukasi teh kepada teman-temannya hal lain yang mendorong ini juga adalah keprihatinannya terhadap orang-orang yang berada di Hulu usaha Teh. Petani, pekerja kasar, upah-upah mereka yang jauh dibawah standar menjadi sebuah api besar dalam tubuhnya, ingin sekali mendongkrak kesejahteraan secara merata dalam usaha teh bagi semua orang yang ada didalamnya dari hulu sampai ke hilir.

            Hari Sumpah pemuda 28 November 2020 bertepatan dengan ngobrol santuynya bersama Program Teh Untuk Petani, Cakra Virajati Mengajak kepada para pemuda-pemudi Indonesia untuk selalu bersatu meneruskan perjuangan di bagiannya/profesinya masing-masing, ia mengingatkan "Minumlah Teh Indonesia". Terima kasih mas Cakra semoga kita semua selalu ada dalam lindungan Tuhan YME.  Salam teh dan Salam Cinta Indonesia.



Ngobrol Santuy bareng Kang. H. Egi AK

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...

            Pasir Canar merupakan sebuah usaha yang belum begitu besar di dunia teh, Trader teh baik special maupun Reguler, menjual mesin-mesin Teh besar maupun mini dan Tea consultant... itulah yang digeluti oleh Pasir Canar saat ini. Perusahaan ini merupakan sebuah usaha keluarga dari keluarga H. Muhammad Oero (Alm.). H. Egi Abdul Kudus adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara (Hj. Meymey Maisyaroh Hamidah, H. Egi Abdul Kudus, H Ferri Kurnia, Eva (Alm.), Evi (Alm.), Leo Nugraha) dari pasangan H. Muhammad Oero (Alm.) dan Hj. Yennie Resmiyani (Alm.), beliau merupakan salah satu Founder Pasir Canar. 

            Pada Tahun 2005 adalah titik tolak berdirinya Pasir Canar yang pada waktu itu belum tercetus sebuah nama secara resmi. Memuali membuka lahan denga ditanamai palawija, kayu sengon, jagung hybrida. kemudian tercetus sebuah nama Mekar Tani Mandiri, sebuah usaha yang mengayomi para petani yang masih dalam ikatan keluarga. nama Mekar Tani Mandiri ini akhirnya diresmikan oleh Camat Takokak di tahun 2008, dengan sebuah ceremony yang sederhana ditandai denga penanaman kayu sengon Albasia.



            Seiring berjalannya waktu pada tahun 2015 Pasir Canar Akhirnya dikukuhkan sebagai nama usaha keluarga di tandai denga penanaman pohon Camelia Sinensis Var. Sinensis di Blok Pasir Canar. Nama Pasir Canar itu diambil dari nama tempat dimana Pabrik Pengolahan Teh Special berdiri milik Pasir Canar. Kemudian pada tahun 2017 Pasir Canar Sah didaftarkan dengan Kedudukan hukum sebagai CV. Pasir Canar.

            Semoga kehadiran CV. Pasir Canar ditengah-tengan rimbunya usaha teh di Indonesia, ikut meramaikan meningkatkan dan menjadi salah satu bagian yang menguatkan Teh Indonesia. Jaya Pasir Canar Jaya Teh Indonesia.


Ngobrol santuy bareng Ratna Somantri

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Teh...
            Ratna Somantri dikenal di dunia teh dengan berbagai profesinya, itu semua dia jalani karena kecintaannya terhadap teh. Seorang Tea expert, Tea Blender, juga sebagai Founder di Indonesian Tea Institute, beliau juga sebagai Head Marketing di Dewan Teh Indonesia (Indonesian Tea Board), belum lagi yang lain-lainnya. Karena senangnya dengan Teh Ratna Somantri tidak jarang mengeluarkan biaya pribadinya dalam berjalan-jalan menelusuri tempat-tempat dimana kebun teh berada baik yang skala kecil (UKM) ataupun yang bersekala besar seperti PTPN atau PBS (Perkebunan Besar Swasta). demi menimba ilmu Teh dan membina bagi orang-orang yang membutuhkan. Luar biasa.
            Diantara sederetan profesinya itu yang paling menarik bagi kami adalah Indonesian Tea Institute yang mana beliau adalah salah satu foundernya. Sebuah sekolah TEH di Indonesia mungkin ini yang pertama. Setelah sedikit di korek mengenai ini ternyata sebuah harapan besar didalamnya, meskipun saat ini belum mempunyai bangunan sendiri masih bersama-sama dengan ABCD Coffee di Jakarta, tapi sekolah ini ternyata sudah berjalan dengan mengadakan kelas-kelas Edukasi mengenai teh. Ada kelas mengenai Basic Tea Knowladge, Tea Blending, Dll.


            Terima Kasih Bu Ratna Somantri atas waktunya untuk sharing sambil ngobrol santuy bersama kami. Ngobrol santuy kami merupakan Road Show menuju Program "Teh Untuk Petani" sebuah program yang kami adakan untuk pemberian bibit teh Camelia Sinensis Var. Sinensis untuk petani secara geratis.
            Semoga Semakin banyak Ratna Somantri yang bermunculan di Indonesia ini, semakin banyak orang yang peduli semakin besar kekuatan Teh Indonesia untuk menuju Kejayaan Teh Indonesia.

Kondisi & Prospek Bisnis Teh Hijau Rakyat

 Assalamualaikum wr wb Salam Teh...           Dies Natalis PPTK Gamboeng ke 50... Selamat dan sukses selalu. Kali ini diwarnai dengan webina...